Laman

Senin, 16 Mei 2011

Anjing Akita Inu



Akita Inu
Akita inu.jpeg
Akita Inu
Negara asal Bendera Jepang Jepang
Ciri-ciri
Jumlah anak 3-12 ekor, rata-rata 7-8 ekor
Masa hidup 11-15 tahun
Akita Inu (秋田犬?, anjing akita) adalah salah satu dari anjing trah Jepang. Nama resmi jenis anjing ini adalah Akita Inu. Di luar tempat asalnya di Prefektur Akita, anjing berukuran besar ini disebut Akita Ken (juga berarti anjing akita). Jenis anjing ini tidak sama dengan American Akita.

Sejarah

Akita Inu termasuk salah satu dari enam anjing trah Jepang. Anjing ini termasuk jenis anjing baru, dan baru diakui sebagai ras anjing sekitar 100 tahun yang lalu.
Akita Inu memiliki kemampuan berburu yang hebat.Karena ukuran dan keberaniannya, Akita Inu menjadi anjing pemburu yang handal, dimana buruannya berupa babi hutan, rusa besar, dan beruang Yezo berukuran besar yang berada di Provinsi Akita.

Moyang dari anjing petarung

Moyang Akita Inu adalah akita matagi yang dipakai untuk matagi (berburu rusa dan beruang). Pada zaman dulu, anjing berukuran besar tidak ada di Jepang. Akita Matagi adalah anjing pemburu berukuran sedang untuk berburu beruang.
Pada zaman Edo, klan Satake menguasai Provinsi Dewa bagian timur (wilayah Akita). Sebelumnya klan Satake adalah penguasa Provinsi Hitachi namun wilayah kekuasaannya ditukar dengan Provinsi Dewa setelah berpihak ke Pasukan Barat yang kalah dalam Pertempuran Sekigahara. Keshogunan Tokugawa memperlakukan klan Satake sebagai tozama daimyo yang kekuatan militernya sangat dibatasi.
Sekitar tahun 1630, klan Satake menganjurkan pengikutnya mengadakan adu anjing sebagai pelampiasan nafsu berperang. Klan Satake berintikan keluarga Satake Timur yang bermarkas di Istana Kubota. Keluarga klan Satake yang lain adalah Keluarga Barat, Keluarga Utara, dan Keluarga Selatan yang masing-masing berkedudukan di Ōtachi, Kakunodate, dan Yuzawa. Keluarga Barat yang berkedudukan di kawasan Ōtachi dikenal sebagai peternak anjing petarung hasil persilangan anjing matagi dan anjing lokal. Anjing yang mereka hasilkan disebut Ōtachi-ken (Anjing Ōtachi).
Hingga zaman Meiji, tradisi adu anjing di Jepang tidak juga hilang. Peternak terus mengawinkan anjing dari lokal dengan anjing impor berukuran besar untuk menghasilkan anjing petarung. Sekitar tahun 1897, peternak anjing di Prefektur Akita mendatangkan Tosa Inu dari Prefektur Kochi yang dikenal sebagai anjing petarung. Tosa Inu disilangkan dengan anjing impor dari Barat sehingga tubuhnya semakin bertambah besar. Seusai Perang Sino-Jepang Pertama, orang Jepang yang pergi Sakhalin membawa pulang Sakhalin Husky dan Hokkaido Inu.
Di Prefektur Akita, moyang Akita Inu terus disilangkan dengan anjing impor dari Barat, di antaranya diperkirakan dengan Mastiff peliharaan insinyur Jerman di Pertambangan Kosaka. Pada pertengahan zaman Meiji, moyang anjing akita mulai disilangkan dengan Anjing Gembala Jerman dan Great Dane. Tubuh Akita Inu dilahirkan semakin lama semakin besar. Pada waktu itu, telinga tegak dan ekor melengkung yang menjadi ciri khas anjing spitz mulai hilang.
Adu anjing dilarang di Prefektur Akita sejak tahun 1908 karena dianggap merusak masyarakat. Penduduk begitu tenggelam dalam judi adu anjing sehingga pemerintah prefektur melarang adu anjing. Pelarangan adu anjing, sabung ayam, dan adu sapi di seluruh Jepang baru dilakukan Dinas Polisi Kekaisaran Jepang sejak 26 Juli 1916. Setelah adu anjing dilarang, peternak anjing dari Prefektur Akita mengalami masa suram. Anjing impor dari Barat menjadi lebih populer daripada anjing lokal. Berbagai jenis anjing campuran lahir dari persilangan dengan anjing impor dari Barat.

Gerakan pelestarian

Pada zaman Taisho, kalangan terpelajar menganggap perlu untuk melestarikan Akita Inu. Kegiatan pelestarian dipimpin wali kota Ōtachi. Pada waktu itu, gerakan pelestarian tidak dilakukan hanya terhadap anjing lokal asal Akita, melainkan juga terhadap anjing-anjing lokal dari tempat lain yang mulai bercampur dengan anjing impor dari Barat.
Pada 1919, Pemerintah Jepang mengeluarkan Undang-Undang Pelestarian Monumen Alam. Pemimpin gerakan pelestarian anjing Jepang adalah Shōzaburo Watase. Ia pergi ke kota Ōtachi untuk mempelajari kemungkinan anjing Prefektur Akita dijadikan monumen alam. Pada waktu itu, Watase tidak menganggapnya bisa dijadikan monumen alam. Pada tahun 1922, Shōzaburo Watase menerbitkan sebuah makalah tentang asal usul anjing Jepang, khususnya tentang Akita Inu.
Setelah bertambahnya minat terhadap perbaikan jenis anjing ini, Akita Inu mulai diternakkan oleh penggemar. Pada tahun 1927, wali kota Ōtachi mendirikan Perkumpulan Pelestarian Akita Inu. Pada tahun berikutnya, Perkumpulan Pelestarian Anjing Jepang didirikan di Tokyo dengan tujuan melestarikan Akita Inu, Hokkaido Inu, Shiba Inu, Kai Ken, dan Shikoku Ken.
Akita Inu akhirnya ditetapkan sebagai monumen alam Jepang pada tahun 1931. Semuanya ada 9 ekor Akita Inu yang dijadikan monumen alam, dan akita ini menjadi anjing lokal Jepang yang pertama kali dijadikan monumen alam.
Pada tahun 1932, harian Asahi Shimbun memuat berita tentang anjing jenis Akita Inu yang setia menunggu majikannya di Stasiun Ueno, Tokyo. Hachikō tidak tahu bahwa majikannya sudah meninggal dunia, dan terus menanti majikannya yang tidak kunjung pulang.Berkat kisah Hachikō, semakin banyak orang yang mengenal Akita Inu.

Kesulitan pangan selama perang

Kesulitan pangan di Jepang selama Perang Sino-Jepang hingga akhir Perang Dunia II menyebabkan anjing berukuran besar seperti Akita Inu berada dalam bahaya kepunahan. Jumlah Akita Inu berkurang drastis karena kurang makan dan dibunuh untuk diambil kulitnya. Anjing tidak diberi makan daging, melainkan hanya tepung dan sayuran sehingga sulit bereproduksi. Anak anjing yang lahir akhirnya mati karena kurang makan dan terkena canine distemper. Selain Anjing Gembala Jerman yang dipelihara militer untuk keperluan perang, anjing berukuran besar disita untuk dibunuh. Kulit anjing dipakai untuk keperluan seragam militer. Pecinta anjing berusaha menghindari peraturan dengan dengan mengawinkan anjing-anjing mereka dengan Anjing Gembala Jerman. Seusai Perang Dunia II, jumlah anjing jenis Akita Inu berkurang drastis, dan tersisa dalam tiga jenis berbeda: akita matagi, akita petarung, dan akita gembala.
Usaha pemulihan anjing trah Akita Inu dilakukan dari seekor anjing bernama Kongo-go asal keturunan Provinsi Dewa. Kongo-go memperlihatkan ciri-ciri Mastiff dan Anjing Gembala Jerman. Namun penggemar menyadari ciri-ciri yang dimiliki Kongo-go bukan sebagai ciri anjing trah Jepang yang benar. Oleh karena itu, peternak berusaha menghilangkan galur trah asing. Persilangan dilakukan dengan akita matagi dengan tujuan mengembalikan trah murni. Galur murni dari trah berukuran besar berhasil distabilkan hingga menjadi Akita Inu yang dikenal sekarang.

Ciri-ciri umum

Anjing ini berukuran besar, memiliki keseimbangan tubuh dan proporsi tubuh yang baik, dan bertubuh kekar. Sifatnya tenang, setia, penurut, mudah diajar.
Perbandingan tinggi badan (diukur dari permukaan tanah sampai ke pundak) dan panjang badan (diukur dari pundak hingga titik di pantat) adalah 10 : 11. Anjing betina memiliki tubuh yang lebih panjang.
Betinanya memiliki tinggi sekitar 24 sampai 26 inchi, dan jantan 26 sampai 28 inci.

Kepala, telinga, moncong

Tengkorak kepala seimbang dengan tubuh. Bagian kening lebar, memiliki lipatan yang jelas namun bebas dari kerutan. Bentuk tulang dahi (stop) yang jelas.
Hidung besar dan hitam. Hanya anjing putih yang boleh sedikit kekurangan pigmen, hidung hitam lebih baik. Moncong panjang, kuat, dan lebar, sedikit mengecil ke ujung tapi tidak meruncing. Bagian antara kedua mata lurus. Gigi kuat, bagian dalam gigi atas menyentuh bagian luar gigi bawah (menggunting), dan bibir rapat.
Mata agak sipit, bentuknya hampir segitiga karena bagian sudut luar mata naik ke atas. Kedua mata berjarak agak jauh. Warna mata coklat tua, namun makin gelap makin bagus.
Daun telinga relatif kecil, tebal, berbentuk segitiga dengan ujung yang sedikit melengkung. Kedua telinga berjarak agar jauh. Posisi daun telinga tegak, dan condong ke depan.

Badan

Leher kekar, seimbang dengan kepala, berotot, kencang tanpa lipatan kulit. Punggung lurus dan kuat, pinggang lebar dan berotot. Dada depan mengembang dengan baik, perut langsing.
Bulu ekor lebat dan dibawa di atas punggung. Bila menjuntai ke bawah, ujung ekor mencapai siku belakang. Bentuk ekornya melengkung.
Gaya berlari bagaikan berpegas dan penuh tenaga.

Bulu dan warna

Bulu bagian luar kasar dan lurus, sementara bulu lapisan dalam halus dan rapat. Bagian pundak dan belakang paha ditutupi bulu yang lebih panjang. Bulu ekor lebih panjang dari bulu badan.
Warna cokelat agak kuning redup, sesame (cokelat agak kuning redup dengan ujung hitam), seperti loreng (brindle), dan putih. Kecuali anjing warna putih, semua warna harus memiliki urajiro (bulu bagian dalam berwarna putih di moncong, pipi, rahang bawah, leher, dada, badan dan ekor, serta bagian dalam paha).
Ukuran tinggi pada pundak 67 cm, sementara betina 61 cm, masing-masing dengan toleransi 3 cm. Akita mengalami pergantian bulu 2 kali dalam setahun.

Karakter dan temperamen

Terhadap anjing atau hewan lainnya, Akita Inu dapat berubah menjadi lebih agresif dan dapat menyerang mereka. Jika ada hewan peliharaan lainnya dirumah, seperti ikan besar, reptil, kucing atau anjing lainnya, maka pemilik harus lebih waspada.
Akita Inu memiliki insting sebagai anjing penjaga dan selalu mencoba untuk melindungi keluarganya dari ancaman ataupun orang asing.Akita Inu merupakan anjing peliharaan yang setia.  Akita merupakan anjing yang cerdas dan juga memiliki sifat diskriminatif.

Perawatan

Akita Inu memiliki bulu yang panjang dan tebal, maka ia membutuhkan perhatian yang banyak. Ia harus dimandikan untuk menghindari kerontokan lapisan bulu yang tahan air. Akita Inu berganti bulu pada musim tertentu.
Matanya harus dibersihkan untuk mencegah kotoran. Akita Inu diketahui berganti bulu setiap 2 tahun sekali. Beberapa pemilik memilih untuk tidak mendandani Akita mereka terlalu sering. Bulu Akita Inu tidak perlu digunting ataupun dipangkas.

Latihan

Memiliki pekarangan yang besar dan berpagar merupakan kondisi yang cocok bagi aktivitas akita. Akita merupakan tipe anjing yang kuat, dan dengan mudah dapat menarik kereta barang maupun menghadapai aktivitas yang berat. Tetapi, bagaimanapun juga penting bagi akita yang masih berusia 18 bulan untuk tidak menarik beban yang berat, karena sendi dan tulang mereka masih belum berkembang dengan baik.
Penting juga untuk membiarkan mereka berlatih sendiri. Akita suka melompat, berlari dan bermain saat ia menginginkannya. Mereka juga suka bermain dengan anak-anak, berlarian dan berkeliling.
Akita seperti halnya anjing jenis lain, mereka menyukai berbagai jenis variasi latihan, yang tidak rutin sama setiap harinya. Akita inu juga merupakan perenang yang baik. Hindari akita untuk berenang saat cuaca dingin, karena bulu mereka akan sulit untuk kering saat temperatur bertambah dingin.

Tanda Tanda cinta sejati

1. Orang yang mencintai kamu  tidak pernah bisa memberikan alasan kenapa ia mencintai kamu, yang ia tahu dimatanya hanya ada kamu satu-satunya.
2. Orang yang mencintai kamu  selalu menerima kamu apa adanya,dimatanya kamu selalu yang tercantik/tertampan walaupun mungkin kamu merasa berat badan kamu sudah berlebihan atau kamu merasa kegemukan .
3. Orang yang mencintai kamu  selau ingin tau tentang apa saja yang kamu lalui sepanjang hari ini, ia ingin tau kegiatan kamu.
4. Orang yang mencintai kamu  akan mengirimkan sms seperti selamat pagi” selamat hari minggu selamat tidur, walaupun kamu tidak membalas pesannya.
5. Kalau kamu berulang tahun dan kamu tidak mengundangnya setidaknya ia akan telpon untuk mengucapkan selamat atau mengirim sms.
6. Orang yang mencintai kamu  akan selalu mengingat setiap kejadian yang ia lalui bersama kamu, bahkan mungkin kejadian yang kamu sendiri sudah lupa setiap detailnya, karena saat itu adalah sesuatu yang berharga untuknya.
7. Orang yang mencintai kamu  selalu mengingat tiap kata2 yang kamu ucapkan bahkan mungkin kata2 yang kamu sendiri lupa pernah mengatakannya.
8. Orang yang mencintai kamu  akan belajar menyukai lagu-lagu kesukaanmu, bahkan mungkin meminjam CD/kaset kamu,karena ia ingin tau kesukaanmu, kesukaanmu kesukaannya juga.
9. Kalau terakhir kali ketemu, kamu sedang sakit flu, terkilir, atau sakit gigi, beberapa hari kemudian ia akan mengirim sms atau menelponmu dan menanyakan keadaanmu.. karena ia mengkhawatirkanmu.
10. Kalau kamu bilang akan menghadapi ujian ia akan menanyakan kapan ujian itu dan saat harinya tiba ia akan mengirimkan sms good luck atau menelponmu untuk menyemangati kamu.
11. Orang yang mencintai kamu  akan memberikan suatu barang miliknya yang mungkin buat kamu itu ialah sesuatu yang biasa, tapi itu ialah suatu barang yang istimewa buat dia.
12. Orang yang mencintai kamu  akan terdiam sesaat,saat sedang berbicara ditelpon dengan kamu, sehingga kamu menjadi binggung saat itu dia merasa sangat gugup karena kamu telah mengguncang dunianya.
13. Orang yang mencintai kamu   selalu ingin berada didekatmu dan ingin menghabiskan hari2nya denganmu.
14. Jika suatu saat kamu harus pindah ke kota lain untuk waktu yang lain ia akan memberikan nasehat supaya kamu waspada dengan lingkungan yang bisa membawa pengaruh buruk bagimu.
15. Orang yang mencintai kamu  bertindak lebih seperti saudara daripada seperti seorang kekasih.
16. Orang yang mencintai kamu   sering melakukan hal2 yang konyol spt menelponmu 100x dalam sehari, atau membangunkanmu ditengah malam karena ia mengirim sms atau menelponmu. karena saat itu ia sedang memikirkan kamu.
17. Orang yang mencintai kamu  kadang merindukanmu dan melakukan hal2 yang membuat kamu jengkel atau gila, saat kamu bilang tindakannya membuatmu terganggu ia akan minta maaf dan tak kan melakukannya lagi.
18. Jika kamu memintanya untuk mengajarimu sesuatu maka ia akan mengajarimu dengan sabar walaupun kamu mungkin orang yang terbodoh di dunia!
19. Kalau kamu melihat handphone-nya maka namamu akan menghiasi sbgn besar INBOXnya.Ya ia masih menyimpan pesan dari kamu walaupun pesan itu sudah kamu kirim sejak berbulan2 bahkan bertahun2 yang lalu.
20. Dan jika kamu menghindarinya atau memberi reaksi penolakan, ia akan menyadarinya dan menghilang dari kehidupanmu walaupun hal itu membunuh hatinya. Karena yang ia inginkan hanyalah kebahagiaanmu.
21. Jika suatu saat kamu merindukannya dan ingin memberinya kesempatan ia akan ada disana menunggumu karena ia tak pernah mencari orang lain. Ya, ia selalu menunggumu.

Senin, 04 April 2011

Kucing Makan Rumput ?



Banyak sekali kucing yang memakan rumput kasar dalam jumlah yang sedikit secara teratur, yang tidak lain bertujuan untuk merangsang mereka memuntahkan kembali makanan yang telah dicerna. Biasanya, rumput yang dimakan oleh kucing tersebut akan dimuntahkan kembali dengan sangat cepat dan muntah tersebut ditutupi atau diselubungi oleh air liur kucing tersebut yang berbusa serta lengket.
Banyak dokter hewan yang berpikir dan menduga bahwa tujuan seekor kucing memakan rumput mentah tidak lain adalah untuk mengurangi kelebihan sari makanan hasil proses pencernaan yang tersimpan dalam perut kucing. Tetapi, kebiasaan kucing untuk memakan rumput mentah seperti ini dapat pula bertujuan untuk membersihkan rambut-rambut yang terdapat pada perut kucing.
Apabila kucing peliharaan Anda mempunyai kebiasaan makan seperti ini atau pun Anda sendiri sebagai pemiliknya merasa resah dengan kebiasaan ini, maka sebaiknya Anda memberikan 2 atau 3 porsi kecil makanan dalam seharinya kepada kucing peliharaan Anda daripada memberi kucing peliharaan Anda 1 porsi besar makanan dalam seharinya.
Kebiasaan makan rumput jarang menibulkan efek berbahaya, tetapi dengan syarat bahwa rumput tersebut belum disemprot dengan bahan kimia yang mengandung racun. Selain rumput kasar, rumput halus juga dapat dimakan oleh kucing dan dicerna sebagai sumber alami dari bagian yang kasar dalam makanan.
Meskipun demikian, apabila proses makan rumput ini disertai pula dengan muntah secara terus menerus dan terutama sekali apabila muntah tersebut mengandung darah maka Anda harus secepat mungkin membawa kucing peliharaan Anda tersebut ke dokter hewan untuk diperiksa kesehatannya.